Pak Junaidi Penjaga Musholah Al-Mutaqin Di Kec.Muarasugihan
Semua yang di kerjakan berasal dari kesabaran dan keikhlasan
akan berakhir dengan kebahagian sejati mungkin kalimat tersebut sangat pantas bila
di alamatkan kepada pak Junaidi, seseorang penjaga musholah yang kini telah
menjadi pegawai negeri kecamatan muara sugihan .Berkat kesabaran dan
Keikhlasanya sebagai imam sekaligus pengurus mushola membawa Junaidi Kepada
keberhasilan nya mejadi seorang pegawai negeri .
Menurut Junaidi Ia memulai profesi penjaga mushola di musolah
tersebut sekitar tahun 2002, pada saat itu masyarakat setempat mempercayakan
kepengurusan mushola tersebut kepada Junaidi beserta keluarga, dan Junaidi pun di berikan fasilitas rumah yang sangat sederhana yang letaknya bersebelahan
dengan musholah tersebut . Menjadi imam sekaligus pengurus musholah di musholah Al-Mutaqin
kerap mempertemukan Junaidi dengan kepala desa berbekal intensitas pertemuan
dan komunikasi yang inten itulah sehingga Junaidi banyak mendaptakan pelajaran dan
pengetahuan dan berbagai pengalaman dari kepala desa juga para ustadz
dan para ulama, sehingga pak Junaidi bisamenjadi contoh bagi masyarakat
setempat. Junaidi mengaku banyak mendapat motivasi-motivasi dari komunikasi yang
sering dilakukan.
Disela –sela tugasnya sebagai pengurus musholah Junaidi
ayah dari 2 anak ini yang mempunyai istri hanya berprofesi sebagai ibu rumah
tangga dengan segala keterbatasannya pak Junaidi tidak penah menyerah untuk
menuntut ilmu sampai keperguruan tinggi di Universitas terbuka, berbekal gaji
bulanan sebagai pengurus musholah tersebut yang jangan kan untuk keperluan
kuliah untuk mencukupi kebutuhan primer atau sekunder keluarganya saja serba
kekurangan, namun Juanaidi tak patah semangat berbekal kemampuan mengaji, dia memanfaatkan
kemampuan nya tersebut untuk mendidik putra dan putri yang berada di seputaran lingkungannya
untuk belajar mengaji, yang menakjubkan adalah Junaidi tidak pernah menargetkan
kisaran biaya yang harus di berikan kepada nya sebagai guru mengaji Junaidi
menerima dengan ikhlas berapapun nominal uang yang di berikan kepadanya
paparnya.
Bermacam cara di lakukan untuk sekedar memenuhi kebutah keluarganya
bahkan kadang-kadang ia pun harus bergantian dengan istrinya untuk berjualan es
campur di seputaran sekolah yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya, hal itu di
lakukan nya demi mencukupi segala kebutuhan ekonomi yang di rasa sangat
kurang, keikhlasan seperti ini ia yang banyak membuat waraga sekitar sangat empati terhadap kehidupan Junaidi kadang –kadang warga sekitar tempat tinggal
tak segan –segan menawarkan bantuan kepadanya jika suatu saat Junaidi
memerlukan pertolongan.
Kesabaran dan keikhlasan serta motivasi dari sang istrinyalah
mampu menjadikan Junaidi seorang yang tegar meskipun ia hanya seorang penjaga mushola lulusan SMA, kini menjadi
pegawai negeri lulusan sarjana tepat di tahun 2008 Junaidi mendapat gelar
Sarjana S.Pd.
Memiiki gelar sarjana tak membuat Junaidi seperti kacang lupa akan
kulitnya Junaidi tetap melanjutkan rutinitas sehari-harinya yaitu sebagai
pengurus dan penjaga musholah dan guru ngaji bagi anak – anak ataupun remaja
di lingkungan tanpa memintah imbalan dengan patokan harga .”saya ikhlas karna
Allah semoga setiap tetesan keringat yang keluar dari jasmani ku menjadi
butiran tasbih yang akan selalu medoakan keselamtam dan kesejateraan dunia dan
akhiratku kelak Paparnya".
Keikhlasan,kesabaran ,ketekunan Juanadi dalam mengabdi
sampai kepada lingkungan yang sangat menakjubkan pak Junaidi mendapat
undangan dari kepala desa untuk datang ke kantornya.karena kepala desa sangat
senang melihat kegigihan pak Junaidi meskipun sudah jadi pegawai negeri tetap
menjga dan mengajarkan anak untuk mengaji.
setelah beberapa saat bencekrama alangkah terkejutnya saudara Junaidi pada saat itu kepala desa mengatakan agar Saudra Junaidi sebagai ketua pengawas musholah dan tetap untuk mengajarkan ilmu yang bermafaat bagi kalangan remaja di
masa depan dan menjad icontoh bagi seorang yang seperti pahlawan, saya sangat
bersyukur kepada Allah papar Junaidi mungkin inilah setitik rahmat balasan dari
setiap tetsaan keringat yang saya keluarkan di jalan Allah. (redaksi.4b.Septian Dwi Trisnanda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar