Jumlah Pengunjung

Sabtu, 16 April 2016

Pak Junaidi Penjaga Musholah Al-Mutaqin Di Kec. Muarasugihan


Pak Junaidi Penjaga Musholah Al-Mutaqin Di Kec.Muarasugihan



Semua yang di kerjakan berasal dari kesabaran dan keikhlasan akan berakhir dengan kebahagian sejati mungkin kalimat tersebut sangat pantas bila di alamatkan kepada pak Junaidi, seseorang penjaga musholah yang kini telah menjadi pegawai negeri kecamatan muara sugihan .Berkat kesabaran dan Keikhlasanya sebagai imam sekaligus pengurus mushola membawa Junaidi Kepada keberhasilan nya mejadi seorang pegawai negeri .

Menurut Junaidi Ia memulai profesi penjaga mushola di musolah tersebut sekitar tahun 2002, pada saat itu masyarakat setempat mempercayakan kepengurusan mushola tersebut kepada Junaidi beserta keluarga, dan Junaidi pun di berikan fasilitas rumah yang sangat sederhana yang letaknya bersebelahan dengan musholah tersebut . Menjadi imam sekaligus pengurus musholah di musholah Al-Mutaqin kerap mempertemukan Junaidi dengan kepala desa berbekal intensitas pertemuan dan komunikasi yang inten itulah sehingga Junaidi banyak mendaptakan pelajaran dan pengetahuan dan berbagai pengalaman dari kepala desa juga para ustadz dan para ulama, sehingga pak Junaidi bisamenjadi contoh bagi masyarakat setempat. Junaidi mengaku banyak mendapat motivasi-motivasi dari komunikasi yang sering dilakukan.

Disela –sela tugasnya sebagai pengurus musholah Junaidi ayah dari 2 anak ini yang mempunyai istri hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan segala keterbatasannya pak Junaidi tidak penah menyerah untuk menuntut ilmu sampai keperguruan tinggi di Universitas terbuka, berbekal gaji bulanan sebagai pengurus musholah tersebut yang jangan kan untuk keperluan kuliah untuk mencukupi kebutuhan primer atau sekunder keluarganya saja serba kekurangan, namun Juanaidi tak patah semangat  berbekal kemampuan mengaji, dia memanfaatkan kemampuan nya tersebut untuk mendidik putra dan putri yang berada di seputaran lingkungannya untuk belajar mengaji, yang menakjubkan adalah Junaidi tidak pernah menargetkan kisaran biaya yang harus di berikan kepada nya sebagai guru mengaji Junaidi menerima dengan ikhlas berapapun nominal uang yang di berikan kepadanya paparnya. 

Bermacam cara di lakukan untuk sekedar memenuhi kebutah keluarganya bahkan kadang-kadang ia pun harus bergantian dengan istrinya untuk berjualan es campur di seputaran sekolah yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya, hal itu di lakukan nya demi mencukupi segala kebutuhan ekonomi yang di rasa sangat kurang, keikhlasan seperti ini ia yang banyak membuat waraga sekitar sangat empati terhadap kehidupan Junaidi kadang –kadang warga sekitar tempat tinggal tak segan –segan menawarkan bantuan kepadanya jika suatu saat Junaidi memerlukan pertolongan.

Kesabaran dan keikhlasan serta motivasi dari sang istrinyalah mampu menjadikan Junaidi seorang yang tegar meskipun ia hanya seorang penjaga mushola lulusan SMA, kini menjadi pegawai negeri lulusan sarjana tepat di tahun 2008 Junaidi mendapat gelar Sarjana S.Pd. 

Memiiki gelar sarjana tak membuat Junaidi seperti kacang lupa akan kulitnya Junaidi tetap melanjutkan rutinitas sehari-harinya yaitu sebagai pengurus dan penjaga musholah dan guru ngaji bagi anak – anak ataupun remaja di lingkungan tanpa memintah imbalan dengan patokan harga .”saya ikhlas karna Allah semoga setiap tetesan keringat yang keluar dari jasmani ku menjadi butiran tasbih yang akan selalu medoakan keselamtam dan kesejateraan dunia dan akhiratku kelak Paparnya".

Keikhlasan,kesabaran ,ketekunan Juanadi dalam mengabdi  sampai  kepada lingkungan yang sangat menakjubkan pak Junaidi mendapat undangan dari kepala desa untuk datang ke kantornya.karena kepala desa sangat senang melihat kegigihan pak Junaidi meskipun sudah jadi pegawai negeri tetap menjga dan mengajarkan anak untuk mengaji.
setelah beberapa saat bencekrama alangkah terkejutnya saudara Junaidi pada saat itu kepala desa mengatakan agar Saudra Junaidi sebagai ketua pengawas musholah dan tetap untuk mengajarkan ilmu yang bermafaat bagi kalangan remaja di masa depan dan menjad icontoh bagi seorang yang seperti pahlawan, saya sangat bersyukur kepada Allah papar Junaidi mungkin inilah setitik rahmat balasan dari setiap tetsaan keringat yang saya keluarkan di jalan Allah. (redaksi.4b.Septian Dwi Trisnanda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar