AKU
DAN KAMPUS BIRU
Kampus Universitas PGRI Palembang yang terletak di Jalan Gotong Royong Plaju kampus dimana tempat ku mencari ilmu dan kampus ini merupakan wadah pendidikan
terlama yang
ada di Palembang. Disinilah kamj dan para
calon guru di pupuk untuk menjadi guru yang berguna bagi Nusa dan Bangsa yang
cemerlang. Orang-orang menyebut kampus Universitas PGRI dengan sebutan kampus Biru. Dikampus biru tempat ku bersandar untuk mecari tetesan ilmu yang
diberikan dosen kepada ku. Kampus biru bagian dari nafas ku dalam mencari pengalaman dan ilmu yang bermanfaat,
matahari yang selalu tersenyum dan tidak mengurungkan semangat ku untuk pergi
ke kampus. Sejauh mata memandang,
pandangan tertuju pada sebuah bangunan yang berdiri megah dilengkapi dengan
mahasiswa/mahasiswi yang ayu dan ganteng dan berintelektual yang menjalani aktivitas perkuliahan
setiap harinya.
Semangat
dalam mencari segelintir
ilmu semakin membara. Ku ingat pesan Ayah dan Ibu, yang berpesan akan
keseseriusan dalam menjalani perkuliahan, semangat dalam menuntut ilmu serta memiliki masa depan
yang cerah, jangan sampai bernasib seperti mereka yang tidak sekolah dan bekerja sebagai
petani. Terkadang air mata menghujani pipi ketika melihat foto kedua orang tua ku di hp jadul ku. Kedua
pahlawan yang berkorban agar aku bisa meneruskan mimpinya menjadi seorang pendidik yang
pintar, mempunyai intelektual dan harus mempunyai tanggung jawab menjadi
guru nanti.
Keadaan
lingkungan kampus yang asri ditumbuhi pepohonan dan rumput yang bernyanyi
membuat betah. Fasilitas
cukup
lengkap yang ku rasakan, dalam lingkungan yang
damai dengan dilengkapinya para
dosen yang hebat dan ramah memimbing dalam mencapai gelar S.Pd.
Salah satu mata kuliah yang ku senangi ada di
semester lima yaitu mata kuliah Kewirausahaan. Mata kuliah ini yang akan
mengajarkan kita dalam berwirausaha di dalam saingan MEA. Selain itu mata
kuliah ini juga sangat berguna bagi mahasiwa/mahasiswi dalam menunggu
panggilan kerja sambil berwirausaha untuk meminimalisir pengangguran setiap tahunnya.
Tak
jarang diajarkan dosen yang menyeramkan bagi ku. Matanya yang tajam menatap
muka mahasiswa yang dibimbing, tapi itu tidak memudarkan semangat ku dalam menuntut ilmu dari beliau. Hampir semua dosen di Universitas
Palembang semuanya baik dan tulus dalam memberikan ilmu yangmereka miliki.
Pukul
07.30 adalah waktu yang menyenangkan karena dimulainya kegiatan perkuliahan. Tak
banyak generasi Bangsa dikelas ku yang datang terlambat ke kampus, yang lebih
ekstrimnya lagi rumahnya dekat kampus akan tetapi masih ada mahasiswa yang telat, akan tetapi hal ini tegantung pada
niat masing-masing..
Dari sebagian mahasiswa/mahasiswi ada yang merasa senang apabila ada dosen tidak masuk. Mereka merasakan kegirangan, dengan asyik
memainkan gadget mereka masing-masing. Tak satupun mereka merasa terbebani apabila dosen tidak masuk, bukan dengancara pergi ke perpustakaan atau membaca buku mata kuliah
selanjutnya untuk mengisi waktu luangnya. Ya,
inilah fakta yang terjadi di dalam dunia kampus. Apabila ada waktu luang dengan menulis
puisi/cerpen untuk menghilangkan rasa bosan yang mengingatkan, ku berpikir apa kegunaan pembangunan perpustakaan yang berdiri kokoh dan megah itu.
Orang
tua mengeluarkan biaya untuk keperluan untuk anak-anaknya misalnya uang saku maupun uang bayaran SKS, dari pemberian tersebut kita sebagai anak harus memiliki rasa
bertanggung jawab yang tinggi atas apa yang sudah dipercayakan kepada kita. Dari itu berjanjilah untuk membuat mereka senang dengan prestasi yang harus kita gapai meskipun kita jauh dari orang tua kita. (Redaksi.4b.
Enika Dwi Apriana)
Enika Dwi Apriana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar